Paket Budidaya Semangka Organik


OFF 10%

 

Paket Budidaya Semangka Organik

Kode : P-SEMANGKA
Berat : 3000 gram
Stok : Ready Stock
Dilihat : 3.725 kali



Pesan melalui SMS? Klik SMS
Bagikan informasi tentang Paket Budidaya Semangka Organik kepada teman atau kerabat Anda.

Deskripsi Paket Budidaya Semangka Organik


budidaya semangka 

ISI PAKET :

1 botol SUPERNASA 250 gram
1 botol POWER NUTRITION 250 gram
1 botol PUPUK ORGANIK CAIR NASA (POC NASA) 500 ml
1 botol HORMONIK 100 ml
1 botol GLIOCLADIUM 100 gram
1 botol PESTONA 500 ml
1 botol AERO A810 250 ml

Leaflet Budidaya Semangka


budidaya semangka
budidaya semangka
budidaya semangka
budidaya semangka

PENDAHULUAN

Saat ini tingkat produksi dan kualitas hasil panen semangka khususnya di Indonesia masih tergolong rendah. Kondisi ini disebabkan karena kondisi tanah yang keras sehingga kurang baik untuk budidaya, tanah miskin unsur hara dan hormon untuk tumbuh tanaman, pemupukan yang dilakukan tidak seimbang, serangan hama dan penyakit tanaman, pengaruh cuaca dan iklim lingkungan budidaya serta teknis budidaya petani yang perlu diperbaiki.
PT Natural Nusantara (NASA) memiliki upaya untuk membantu para petani semangka dalam usaha meningkatkan hasil produksi semangka baik secara kuantitas, kualitas dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan (Aspek K-3).

SYARAT PERTUMBUHAN

  1. Iklim

Keadaan lingkungan yang baik untuk melakukan budidaya semangka adalah daerah dengan curah hujan ideal yaitu 40-50 mm/bulan. Mendapatkan penyinaran sinar matahari penuh sejak terbit hingga tenggelam. Suhu lingkungan yang ideal yaitu 250 derajat Celcius. Tanaman semangka cocok ditanam pada dataran rendah hingga ketinggian 600 mdpl.
  1. Media Tanam

Tanah yang baik untuk menanam semangka adalah tanah gembur yang kaya akan bahan organik. Tanah asam dan tanah kebun atau lahan persawahan yang telah dikeringkan tidak cocok jika digunakan untuk budidaya semangka. Tanaman semangka cocok dibudidayakan pada tanah geluh berpasir dengan pH tanah 6 sampai 6,7.

PEMBIBITAN SEMANGKA

  1. Penyiapan Media Semai

  • Siapkan Natural Glio. Natural Glio sebanyak 1-2 kemasan dicampur dengan 25-50 kg pupuk kandang untuk dosis 1000 m2 Campuran Natural Glio dan pupuk kandang dibiarkan selama 1 minggu di tempat yang teduh dengan selalu menjaga kelembabannya (jika dirasa kering disiram dengan sedikit air) dan sesekali diaduk atau dibalik.
  • Campurkan tanah halus yang telah diayak sebanyak 2 bagian atau 2 ember volume 10 liter air, pupuk kandang matang (kompos) halus yang telah diayak sebanyak 1 bagian atau 1 ember, dan TSP (50 gr) yang dilarutkan dengan 2 tutup botol POC NASA dan Natural Glio yang telah dikembangbiakkan dengan pupuk kandang (sebanyak 1-3 kg). Masukkan media semai berupa campuran tersebut ke dalam polybag bibit ukuran 8-10 cm sampai terisi 90%.
  1. Teknik Perkecambahan Benih

Benih semangka dimasukkan ke dalam kain lalu diikat kemudian direndam selama 8-12 jam dalam larutan 1 sdm POC NASA dengan 1 liter air hangat kuku. setelah direndam, benih dalam ikatan kain kemudian diambil dan dibungkus koran lalu diperam selama 1-2 hari. Apabila telah ada benih yang berkecambah, benih diambil untuk disemaian ke media semai. Apabila kering tambah dengan sedikit air dan bungkus dengan kain lalu dimasukkan ke koran lagi dan tunggu hingga benih berkecambah.
  1. Semai Benih dan Pemeliharaan Bibit

  • Pertama, media semai disiram dengan air bersih secukupnya. Benih yang calon akarnya telah tumbuh sepanjang 2-3 mm langsung disemai ke dalam polybag bibit sedalam 1-1,5 cm.
  • Kantong polybag semai diletakkan bederet menghadap ke timur agar terkena sinar matahari penuh. Tempat penyemaian diberi perlindungan plastik transparan dan salah satu ujungnya dibuka.
  • Semprotkan POC NASA untuk merangsang perkembangan bibit. Penyemprotan dilakukan 3-4 hari sekali. Penyiraman dilakukan 1-2 kali sehari hingga bibit berumur 12-14 hari dan siap dipindahtanamkan.

PENGELOLAAN MEDIA TANAM

budidaya semangka
  1. Pembukaan Lahan

Tanah dibajak sedalam kurang lebih 30 cm, kemudian dihaluskan dan diratakan. Bersihkan lahan dari gulma, batu, rumput liar, dan sisa-sisa tanaman serta perakaran.
  1. Pembentukan Bedengan

Bedengan dibuat dengan lebar 6-8 m, dan tinggi bedengan minimal 20 cm.
  1. Pengapuran

Dibutuhkan dolomit sebanyak 150-200 kg per 1000 m2 lahan untuk pH tanah 4-5. Untuk pH tanah 5-6 dibutuhkan dolomit sebanyak 75-150 kg. Dan untuk tanah dengan pH >6 dibutuhkan dolomit sebanyak 50 kg.
  1. Pemupukan Dasar

  • Seminggu sebelum tanam, permukaan bedengan diberi pupuk kandang sebanyak 600 kg/ha.
  • Pupuk kimia (anorganik) juga diberikan berupa ZA (140 kg/ha), TSP (200 kg/ha), dan KCI (130 kg/ha).
  • 1-2 tutup botol POC NASA dicampur air secukupnya dan disiramkan ke atas bedengan. Dosis tersebut cukup untuk 1000 m2 Untuk hasil yang lebih optimal, POC NASA diganti dengan SUPERNASA dosis 1-2 botol per 1000 m2 lahan. Aplikasikan dengan cara :
Alternatif 1 : 1 botol SUPERNASA diencerkan dengan 3 liter air untuk dijadikan sebagai larutan induk. Lalu setiap 200 cc larutan induk ditambahkan dengan 50 liter air untuk menyiram bedengan.
Alternatif 2 : 1 sdm SUPERNASA dilarutkan dengan 10 liter air (1 gembor) untuk menyiram 10 meter bedengan.
  1. Lain-Lain

Bedengan perlu disiram, disiangi dan diberi plastik mulsa dengan lebar 110-150 cm untuk menghambat pertumbuhan tanaman liar dan penguapan air. Di atas plastik mulsa dilapisi jerami kering tebal 2-3 cm untuk perambatan tanaman semangka dan peletakan buah.

TEKNIK PENANAMAN SEMANGKA

  1. Membuat Lubang Tanam

Buat lubang tanam dengan ukuran 8-10 cm. Lubang tanam berjarak 20-30 cm dari tepi bedengan. Jarak antar lubang tanam yaitu 90-100 cm. Pembuatan lubang tanam dilakukan seminggu sebelum waktu penanaman.
  1. Waktu Penanaman

Waktu paling baik untuk menanam yaitu pada pagi atau sore hari ketika matahari belum terik. Setelah ditanam, bibit kemudian disiram dengan air hingga cukup basah.

PEMELIHARAAN TANAMAN

  1. Penyulaman

Dilakukan 3-5 hari setelah selesai tanam.
  1. Penyiangan

Tanaman semangka hanya cukup memiliki dua buah saja, dengan pengaturan cabang primer yang cenderung lebih banyak. Dipelihara 2-3 cabang tanpa memotong ranting sekunder. Penyiangan perlu dilakukan pada ranting yang tidak berguna, ujung cabang sekunder dipangkas dan cukup disisakan 2 helai daun. Cabang sekunder yang tumbuh pada ruas yang terdapat buah sebagiknya dipotong karena dapat mengganggu pertumbuhan buah.
  1. Perempelan

Lakukan perempelan pada tunas-tunas muda yang tidak berguna. Karena dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman maupun buah semangka yang sedang berkembang.
  1. Pengairan dan Penyiraman

Pengairan dilakukan melalui saluran diantara bedengan atau penyiraman menggunakan gembor setiap 4-6 hari sekali. Sebaiknya pengairan jangan berlebihan.
  1. Pemupukan

  • Pemupukan Susulan I ( 3 hari setelah tanam) : ZA 40 kg/ha, KCI 40 kg/ha
  • Pemupukan Susulan II (4-6 helai daun) : ZA 120 kg/ha, TSP 85 kg/ha, KCI 80 kg/ha
  • Pemupukan Susulan III (batang 45-55 cm) : ZA 170 kg/ha, KCI 30 kg/ha
  • Pemupukan Susulan IV (tanaman berbunga) : ZA 130 kg/ha, KCI 30 kg/ha
  • Pemupukan Susulan V (buah masih pentil) : ZA 80 kg/ha, KCI 30 kg/ha
  • POC NASA digunakan ketika tanaman berumur 1 minggu hingga 6-7 minggu. berikut cara aplikasi POC NASA (dosis untuk 1000 m lahan) :
Alternatif 1 : 6-7 kali (setiap 1 minggu sekali) dengan dosis 4 tutup botol per tangki
Alternatif 2 : 4 kali (setiap 2 minggu sekali) dengan dosis 6 tutup botol per tangki
  1. Penyemprotan HORMONIK

Semprotkan HORMONIK pada tanaman umur 21-70 hari setiap 7 hari sekali dengan dosis 1-2 tutup HORMONIK ditambah 3-4 tutup POC NASA setiap tangki semprot.
  1. Pemelihartaan Lain

Pilih buah semangka yang berukuran cukup besar yang terletak antara 1-1,5 meter dari akar tanaman, bentuk buah baik, normal dan tidak cacat. Diperlukan 1-2 calon buah pada setiap tanaman dan sisanya dipangkas. Mulai calon buah berukuran 2 kg, sebaiknya buah sering dibalik untuk menghindari warna yang kurang baik akibat terkena sinar matahari yang tidak merata.

HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN SEMANGKA

  1. Hama

  • Thrips
Hama Thrips berukuran kecil, berwarna kuning pucat kehitaman dan memiliki sungut badan beruas-ruas. Hama ini mengembara, menetap dan berkembang biak pada malam hari. Lakukan pengendalian dengan cara menyemprot Natural BVR atau Pestona.
  • Ulat Perusak Daun
Ulat ini berwarna hijau dengan garis hitam atau kuning. Hama ini memakan bagian daun hingga terlihat lapisan lilinnya saja dan dari jauh terlihat seperti berlubang. Lakukan pengendalian dengan menyemprot Natural Vitura atau Pestona.
  • Tungau
Hama ini berukuran kecil berwarna merah kekuningan atau kehijauan, menyerang dengan mengisap cairan tanaman. Gejala tanaman yang terserang yaitu adanya jarang-jarang sarang tungau di bawah permukaan daun, daun menjadi berwarna pucat. Lakukan pengendalian dengan menyemprot Natural BVR atau Pestona.
  • Ulat Tanah
Ulat ini berwarna hitam dengan bintik-bintik atau garis-garis, panjang tubuhnya sekitar 2-5 cm. Hama ulat tanah merusak tanaman pada malam hari, menyerang bagian daun dan tunas-tunas muda. Ulat tanah dewasa memangsa pangkal tanaman. Lakukan pengendalian dengan melakukan penanaman secara serempak pada daerah yang berdekatan untuk memutus siklus hidup hama dan pemberantasan sarang ngengat di sekitarnya. Semprot tanaman yang terserang menggunakan Natural Vitura/Virexi atau Pestona.
  • Lalat Buah
Hama ini berwarna kuning bercak-bercak, memiliki belalai dan sayap transparan. Gejala buah yang terserang lalat buah yaitu terdapat bekas luka pada kulit buah karena tusukan belalainya, daging buah jadi beraroma sedikit masam dan terlihat memar. Untuk mengendalikannya, bersihkan lingkungan, tanah bekas hama dibalik dengan cara dibajak atau dicangkul, memasang perangkap lalat buah dan semprot dengan Pestona.
  1. Penyakit

  • Penyakit Layu
Disebabkan karena kondisi lingkungan yang ditumbuhi jamur karena cuaca yang lembab. Penyakit layu menyebabkan tanaman yang tadinya lebat dan subur menjadi busuk. Pengendalian dilakukan dengan pergiliran masa tanam dan menjaga kondisi lingkungan serta menanam semangka pada areal baru yang belum pernah ditanami. Aplikasikan Natural Glio sebelum atau saat penanaman.
  • Bercak Daun
Penyakit ini disebabkan oleh spora bibit penyakit yang terbawa angin dari tanaman lain yang terserang. Gejala penyakit bercak daun yaitu terdapat bercak kuning pada permukaan daun yang lama kelamaan berubah menjadi warna coklat dan mengering kemudian mati. Gejala lain yang terlihat yaitu terdapat rumbai-rumbai halus berwarna abu keunguan. Lakukan pengendalian seperti pada penyakit layu.
  • Antraknosa

Penyakit ini disebabkan oleh kondisi lingkungan yang ditumbuhi jamur karena cuaca yang lembab. Gejala yang muncul yaitu terdapat bercak coklat pada daun yang kemudian berubah menjadi kemerahan dan menyebabkan daun mati. Gejala penyakit antraknosa yang menyerang buah adalah terdapat bulatan berwarna merah jambu yang lama kelamaan akan meluas. Dapat dilakukan pengendalian penyakit antraknosa seperti pada penyakit layu.
  • Busuk Semai

Penyakit ini menyerang benih semangka yang sedang disemaikan. Gejala yang terlihat yaitu batang bibit berarna coklat, merambat dan rebah lalu mati. Penyakit busuk semai dapat dikendalikan dengan memberikan Natural Glio sebelum penyemaian pada media semai.
  • Busuk Buah

Penyakit busuk buah disebabkan oleh jamur atau bakteri patogen yang menginfeksi buah menjelang masak. Jamur ini akan lebih aktif setelah buah mulai dipetik. Pengendaliannya dengan menghindari dan mencegah kerusakan pada kulit buah sejak pengangkutan hasil panen hingga penyimpanan. Buah semangka dipetik pada siang hari saat tidak berawan dan hujan.
  • Karat Daun

Disebabkan oleh virus yang terbawa oleh hama tanaman yang berkembang di daun tanaman semangka. Gejalanya yaitu daun melepuh, belang-belang, berubah bentuk, tanaman menjadi kerdil dan muncul rekahan membujur pada batang. Pengendalian yang dilakukan sama seperti pengendalian pada penyakit layu.

PANEN SEMANGKA

budidaya semangka
  1. Ciri dan Umur Panen

Semangka dapat dipanen setelah tanaman berumur 70-100 hari. Ciri semangka yang siap panen adalah buah telah berubah warna dan batang buah telah mengecil.
  1. Cara Panen

Pemetikan semangka dilakukan saat cuaca cerah agar buah dalam kondisi kering permukaan kulitnya dan lebih tahan lama saat disimpan dalam gudang. Pemotongan buah semangka dilakukan beserta tangkainya.
Demikian uraian mengenai Teknik Budidaya Semangka Organik Teknologi NASA. Semoga bermanfaat.

Butuh Bantuan? Jangan Sungkan!

Jika Anda Butuh Bantuan, Ataupun Hal -Hal Yang Ingin Ditanyakan, Jangan Ragu Untuk Menghubungi Kami, Dengan Senang Hati Akan Kami Bantu

No comments:

Post a Comment