Bagikan informasi tentang Paket Budidaya Semangka Organik kepada teman atau kerabat Anda.
ISI PAKET :
1 botol SUPERNASA 250 gram
1 botol POWER NUTRITION 250 gram
1 botol PUPUK ORGANIK CAIR NASA (POC NASA) 500 ml
1 botol HORMONIK 100 ml
1 botol GLIOCLADIUM 100 gram
1 botol PESTONA 500 ml
1 botol AERO A810 250 ml
Leaflet Budidaya Semangka
PENDAHULUAN
Saat ini tingkat produksi dan kualitas hasil panen semangka khususnya
di Indonesia masih tergolong rendah. Kondisi ini disebabkan karena
kondisi tanah yang keras sehingga kurang baik untuk budidaya, tanah
miskin unsur hara dan hormon untuk tumbuh tanaman, pemupukan yang
dilakukan tidak seimbang, serangan hama dan penyakit tanaman, pengaruh
cuaca dan iklim lingkungan budidaya serta teknis budidaya petani yang
perlu diperbaiki.
PT Natural Nusantara (NASA) memiliki upaya untuk membantu para petani
semangka dalam usaha meningkatkan hasil produksi semangka baik secara
kuantitas, kualitas dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan (Aspek
K-3).
SYARAT PERTUMBUHAN
-
Iklim
Keadaan lingkungan yang baik untuk melakukan budidaya semangka adalah
daerah dengan curah hujan ideal yaitu 40-50 mm/bulan. Mendapatkan
penyinaran sinar matahari penuh sejak terbit hingga tenggelam. Suhu
lingkungan yang ideal yaitu 250 derajat Celcius. Tanaman semangka cocok
ditanam pada dataran rendah hingga ketinggian 600 mdpl.
-
Media Tanam
Tanah yang baik untuk menanam semangka adalah tanah gembur yang kaya
akan bahan organik. Tanah asam dan tanah kebun atau lahan persawahan
yang telah dikeringkan tidak cocok jika digunakan untuk budidaya
semangka. Tanaman semangka cocok dibudidayakan pada tanah geluh berpasir
dengan pH tanah 6 sampai 6,7.
PEMBIBITAN SEMANGKA
-
Penyiapan Media Semai
- Siapkan Natural Glio. Natural Glio sebanyak 1-2 kemasan dicampur dengan 25-50 kg pupuk kandang untuk dosis 1000 m2
Campuran Natural Glio dan pupuk kandang dibiarkan selama 1 minggu di
tempat yang teduh dengan selalu menjaga kelembabannya (jika dirasa
kering disiram dengan sedikit air) dan sesekali diaduk atau dibalik.
- Campurkan tanah halus yang telah diayak sebanyak 2 bagian atau 2
ember volume 10 liter air, pupuk kandang matang (kompos) halus yang
telah diayak sebanyak 1 bagian atau 1 ember, dan TSP (50 gr) yang
dilarutkan dengan 2 tutup botol POC NASA
dan Natural Glio yang telah dikembangbiakkan dengan pupuk kandang
(sebanyak 1-3 kg). Masukkan media semai berupa campuran tersebut ke
dalam polybag bibit ukuran 8-10 cm sampai terisi 90%.
-
Teknik Perkecambahan Benih
Benih semangka dimasukkan ke dalam kain lalu diikat kemudian direndam selama 8-12 jam dalam larutan 1 sdm
POC NASA
dengan 1 liter air hangat kuku. setelah direndam, benih dalam ikatan
kain kemudian diambil dan dibungkus koran lalu diperam selama 1-2 hari.
Apabila telah ada benih yang berkecambah, benih diambil untuk disemaian
ke media semai. Apabila kering tambah dengan sedikit air dan bungkus
dengan kain lalu dimasukkan ke koran lagi dan tunggu hingga benih
berkecambah.
-
Semai Benih dan Pemeliharaan Bibit
- Pertama, media semai disiram dengan air bersih secukupnya. Benih
yang calon akarnya telah tumbuh sepanjang 2-3 mm langsung disemai ke
dalam polybag bibit sedalam 1-1,5 cm.
- Kantong polybag semai diletakkan bederet menghadap ke timur agar
terkena sinar matahari penuh. Tempat penyemaian diberi perlindungan
plastik transparan dan salah satu ujungnya dibuka.
- Semprotkan POC NASA untuk
merangsang perkembangan bibit. Penyemprotan dilakukan 3-4 hari sekali.
Penyiraman dilakukan 1-2 kali sehari hingga bibit berumur 12-14 hari dan
siap dipindahtanamkan.
PENGELOLAAN MEDIA TANAM
-
Pembukaan Lahan
Tanah dibajak sedalam kurang lebih 30 cm, kemudian dihaluskan dan
diratakan. Bersihkan lahan dari gulma, batu, rumput liar, dan sisa-sisa
tanaman serta perakaran.
-
Pembentukan Bedengan
Bedengan dibuat dengan lebar 6-8 m, dan tinggi bedengan minimal 20 cm.
-
Pengapuran
Dibutuhkan dolomit sebanyak 150-200 kg per 1000 m
2 lahan
untuk pH tanah 4-5. Untuk pH tanah 5-6 dibutuhkan dolomit sebanyak
75-150 kg. Dan untuk tanah dengan pH >6 dibutuhkan dolomit sebanyak
50 kg.
-
Pemupukan Dasar
- Seminggu sebelum tanam, permukaan bedengan diberi pupuk kandang sebanyak 600 kg/ha.
- Pupuk kimia (anorganik) juga diberikan berupa ZA (140 kg/ha), TSP (200 kg/ha), dan KCI (130 kg/ha).
- 1-2 tutup botol POC NASA dicampur air secukupnya dan disiramkan ke atas bedengan. Dosis tersebut cukup untuk 1000 m2 Untuk hasil yang lebih optimal, POC NASA diganti dengan SUPERNASA dosis 1-2 botol per 1000 m2 lahan. Aplikasikan dengan cara :
Alternatif 1 : 1 botol SUPERNASA diencerkan dengan 3 liter air untuk
dijadikan sebagai larutan induk. Lalu setiap 200 cc larutan induk
ditambahkan dengan 50 liter air untuk menyiram bedengan.
Alternatif 2 : 1 sdm SUPERNASA dilarutkan dengan 10 liter air (1 gembor) untuk menyiram 10 meter bedengan.
-
Lain-Lain
Bedengan perlu disiram, disiangi dan diberi plastik mulsa dengan
lebar 110-150 cm untuk menghambat pertumbuhan tanaman liar dan penguapan
air. Di atas plastik mulsa dilapisi jerami kering tebal 2-3 cm untuk
perambatan tanaman semangka dan peletakan buah.
TEKNIK PENANAMAN SEMANGKA
-
Membuat Lubang Tanam
Buat lubang tanam dengan ukuran 8-10 cm. Lubang tanam berjarak 20-30
cm dari tepi bedengan. Jarak antar lubang tanam yaitu 90-100 cm.
Pembuatan lubang tanam dilakukan seminggu sebelum waktu penanaman.
-
Waktu Penanaman
Waktu paling baik untuk menanam yaitu pada pagi atau sore hari ketika
matahari belum terik. Setelah ditanam, bibit kemudian disiram dengan
air hingga cukup basah.
PEMELIHARAAN TANAMAN
-
Penyulaman
Dilakukan 3-5 hari setelah selesai tanam.
-
Penyiangan
Tanaman semangka hanya cukup memiliki dua buah saja, dengan
pengaturan cabang primer yang cenderung lebih banyak. Dipelihara 2-3
cabang tanpa memotong ranting sekunder. Penyiangan perlu dilakukan pada
ranting yang tidak berguna, ujung cabang sekunder dipangkas dan cukup
disisakan 2 helai daun. Cabang sekunder yang tumbuh pada ruas yang
terdapat buah sebagiknya dipotong karena dapat mengganggu pertumbuhan
buah.
-
Perempelan
Lakukan perempelan pada tunas-tunas muda yang tidak berguna. Karena
dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman maupun buah semangka yang sedang
berkembang.
-
Pengairan dan Penyiraman
Pengairan dilakukan melalui saluran diantara bedengan atau penyiraman
menggunakan gembor setiap 4-6 hari sekali. Sebaiknya pengairan jangan
berlebihan.
-
Pemupukan
- Pemupukan Susulan I ( 3 hari setelah tanam) : ZA 40 kg/ha, KCI 40 kg/ha
- Pemupukan Susulan II (4-6 helai daun) : ZA 120 kg/ha, TSP 85 kg/ha, KCI 80 kg/ha
- Pemupukan Susulan III (batang 45-55 cm) : ZA 170 kg/ha, KCI 30 kg/ha
- Pemupukan Susulan IV (tanaman berbunga) : ZA 130 kg/ha, KCI 30 kg/ha
- Pemupukan Susulan V (buah masih pentil) : ZA 80 kg/ha, KCI 30 kg/ha
- POC NASA digunakan ketika tanaman berumur 1 minggu hingga 6-7 minggu. berikut cara aplikasi POC NASA (dosis untuk 1000 m lahan) :
Alternatif 1 : 6-7 kali (setiap 1 minggu sekali) dengan dosis 4 tutup botol per tangki
Alternatif 2 : 4 kali (setiap 2 minggu sekali) dengan dosis 6 tutup botol per tangki
-
Penyemprotan HORMONIK
Semprotkan
HORMONIK pada tanaman umur 21-70 hari setiap 7 hari sekali dengan dosis 1-2 tutup HORMONIK ditambah 3-4 tutup
POC NASA setiap tangki semprot.
-
Pemelihartaan Lain
Pilih buah semangka yang berukuran cukup besar yang terletak antara
1-1,5 meter dari akar tanaman, bentuk buah baik, normal dan tidak cacat.
Diperlukan 1-2 calon buah pada setiap tanaman dan sisanya dipangkas.
Mulai calon buah berukuran 2 kg, sebaiknya buah sering dibalik untuk
menghindari warna yang kurang baik akibat terkena sinar matahari yang
tidak merata.
HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN SEMANGKA
-
Hama
Hama Thrips berukuran kecil, berwarna kuning pucat kehitaman dan
memiliki sungut badan beruas-ruas. Hama ini mengembara, menetap dan
berkembang biak pada malam hari. Lakukan pengendalian dengan cara
menyemprot
Natural BVR atau
Pestona.
Ulat ini berwarna hijau dengan garis hitam atau kuning. Hama ini
memakan bagian daun hingga terlihat lapisan lilinnya saja dan dari jauh
terlihat seperti berlubang. Lakukan pengendalian dengan menyemprot
Natural Vitura atau Pestona.
Hama ini berukuran kecil berwarna merah kekuningan atau kehijauan,
menyerang dengan mengisap cairan tanaman. Gejala tanaman yang terserang
yaitu adanya jarang-jarang sarang tungau di bawah permukaan daun, daun
menjadi berwarna pucat. Lakukan pengendalian dengan menyemprot Natural
BVR atau Pestona.
Ulat ini berwarna hitam dengan bintik-bintik atau garis-garis,
panjang tubuhnya sekitar 2-5 cm. Hama ulat tanah merusak tanaman pada
malam hari, menyerang bagian daun dan tunas-tunas muda. Ulat tanah
dewasa memangsa pangkal tanaman. Lakukan pengendalian dengan melakukan
penanaman secara serempak pada daerah yang berdekatan untuk memutus
siklus hidup hama dan pemberantasan sarang ngengat di sekitarnya.
Semprot tanaman yang terserang menggunakan Natural Vitura/Virexi atau
Pestona.
Hama ini berwarna kuning bercak-bercak, memiliki belalai dan sayap
transparan. Gejala buah yang terserang lalat buah yaitu terdapat bekas
luka pada kulit buah karena tusukan belalainya, daging buah jadi
beraroma sedikit masam dan terlihat memar. Untuk mengendalikannya,
bersihkan lingkungan, tanah bekas hama dibalik dengan cara dibajak atau
dicangkul, memasang perangkap lalat buah dan semprot dengan
Pestona.
-
Penyakit
Disebabkan karena kondisi lingkungan yang ditumbuhi jamur karena
cuaca yang lembab. Penyakit layu menyebabkan tanaman yang tadinya lebat
dan subur menjadi busuk. Pengendalian dilakukan dengan pergiliran masa
tanam dan menjaga kondisi lingkungan serta menanam semangka pada areal
baru yang belum pernah ditanami. Aplikasikan
Natural Glio sebelum atau saat penanaman.
Penyakit ini disebabkan oleh spora bibit penyakit yang terbawa angin
dari tanaman lain yang terserang. Gejala penyakit bercak daun yaitu
terdapat bercak kuning pada permukaan daun yang lama kelamaan berubah
menjadi warna coklat dan mengering kemudian mati. Gejala lain yang
terlihat yaitu terdapat rumbai-rumbai halus berwarna abu keunguan.
Lakukan pengendalian seperti pada penyakit layu.
Penyakit ini disebabkan oleh kondisi lingkungan yang ditumbuhi jamur
karena cuaca yang lembab. Gejala yang muncul yaitu terdapat bercak
coklat pada daun yang kemudian berubah menjadi kemerahan dan menyebabkan
daun mati. Gejala penyakit antraknosa yang menyerang buah adalah
terdapat bulatan berwarna merah jambu yang lama kelamaan akan meluas.
Dapat dilakukan pengendalian penyakit antraknosa seperti pada penyakit
layu.
Penyakit ini menyerang benih semangka yang sedang disemaikan. Gejala
yang terlihat yaitu batang bibit berarna coklat, merambat dan rebah lalu
mati. Penyakit busuk semai dapat dikendalikan dengan memberikan Natural
Glio sebelum penyemaian pada media semai.
Penyakit busuk buah disebabkan oleh jamur atau bakteri patogen yang
menginfeksi buah menjelang masak. Jamur ini akan lebih aktif setelah
buah mulai dipetik. Pengendaliannya dengan menghindari dan mencegah
kerusakan pada kulit buah sejak pengangkutan hasil panen hingga
penyimpanan. Buah semangka dipetik pada siang hari saat tidak berawan
dan hujan.
Disebabkan oleh virus yang terbawa oleh hama tanaman yang berkembang
di daun tanaman semangka. Gejalanya yaitu daun melepuh, belang-belang,
berubah bentuk, tanaman menjadi kerdil dan muncul rekahan membujur pada
batang. Pengendalian yang dilakukan sama seperti pengendalian pada
penyakit layu.
PANEN SEMANGKA
-
Ciri dan Umur Panen
Semangka dapat dipanen setelah tanaman berumur 70-100 hari. Ciri
semangka yang siap panen adalah buah telah berubah warna dan batang buah
telah mengecil.
-
Cara Panen
Pemetikan semangka dilakukan saat cuaca cerah agar buah dalam kondisi
kering permukaan kulitnya dan lebih tahan lama saat disimpan dalam
gudang. Pemotongan buah semangka dilakukan beserta tangkainya.
Demikian uraian mengenai
Teknik Budidaya Semangka Organik Teknologi NASA. Semoga bermanfaat.
Butuh Bantuan? Jangan Sungkan!
No comments:
Post a Comment