Paket Budidaya Cabai Organik – Lahan 1000 m2
Bagikan informasi tentang Paket Budidaya Cabai Organik – Lahan 1000 m2 kepada teman atau kerabat Anda.
Deskripsi Paket Budidaya Cabai Organik – Lahan 1000 m2
ISI PAKET :
1 botol SUPERNASA 250 gram1 botol POWER NUTRITION 250 gram
1 botol PUPUK ORGANIK CAIR NASA (POC NASA) 500 ml
1 botol HORMONIK 100 ml
1 botol GLIOCLADIUM 100 gram
Leaflet Budidaya Cabai
PENDAHULUAN
Tanaman cabai dapat ditanam pada dataran rendah hingga dataran tinggi dengan pH tanah 5-6. Bertanam cabai sering dihadapkan dengan beragam permasalahan diantaranya yaitu tanah yang kekurangan unsur hara, hingga serangan hama dan penyakit. Berikut adalah faktor-faktor yang perlu untuk diperhatikan saat secara organik dengan tujuan untuk meningkatkan produksi panen pada budidaya cabai dari segi kualitas, kuantitas dan kelestarian lingkungan (K-3), sehingga para petani dapat berkompetisi di pasar perdagangan bebas.FASE PRA TANAM
-
Pengolahan Lahan
- Siapkan pupuk kandang dengan dosis 0,5 – 1 ton per 1.000 m2 dan tebarkan pada lahan sebelum penanaman.
- Lahan terlebih dahulu diluku kemudian digaru dan biarkan lahan selama kurang lebih 1 minggu.
- Selanjutnya lahan diberi dolomit 0,25 ton per 1.000 m2, untuk menambah tingkat keasaman tanah.
- Kemudian dibuat bedengan parit dengan lebar 100 cm dan 80 cm.
- Siramkan SUPERNASA atau POC NASA.
- SUPERNASA 1 botol dilarutkan ke dalam 3 liter air untuk dijadikan sebagai larutan induk, kemudian setiap 50 liter air tambahkan 200 cc larutan induk.
- Atau bisa dengan cara, setiap 10 liter air diberi 1 sdm SUPERNASA dan siramkan ke bedengan kurang lebih 5-10 meter.
- Penggunaan POC NASA dengan cara : 10 liter diberi 2-4 tutup botol lalu siramkan ke bedengan sepanjang 5-10 meter.
- Campurkan Natural GLIO dengan dosis 100-200 gram (1-2 bungkus) dengan 50-100 kg pupuk kandang, biarkan 1 minggu dan sebarkan ke bedengan.
- Kemudian bedengan ditutup dengan plastik mulsa yang dilubangi sesuai jarak tanam. Ukuran jarak tanam yaitu 60 x 70 cm yang diterapkan dengan pola zig zag dan biarkan selama 1 minggu.
-
Benih Cabai
- Untuk 1.000 m² lahan membutuhkan benih sekitar 1-1,25 sachet.
- Biji direndam terlebih dahulu dalam air hangat yang diberi 0,5-1 tutup per liter POC NASA dan diperam selama semalam.
FASE PERSEMAIAN Cabai (0-30 Hari)
-
Persiapan Persemaian
- Persemaian diberi naungan atap plastik dan dibuat menghadap ke arah timur
- Media persemaian berasal dari campuran tanah dan kompos halus perbandingan 3 : 1. Sebelum digunakan, 25-50 kg pupuk kandang dicampur dengan Natural GLIO 100 gram dan diamkan selama 1 minggu. Lalu dimasukkan ke dalam polibag bibit ukuran 4 x 6.
-
Penyemaian
- Masukkan biji cabai ke dalam polibag, lalu tutup dengan lapisan tanah dan kompos halus yang telah diayak
- Semprot dengan POC NASA 1-2 tutup per tangki saat bibit berumur 10 dan 17 HSS (hari setelah semai)
- Penyiraman dilakukan satu kali sehari yaitu pada pagi atau sore hari untuk menjaga kelembaban
-
Pengamatan Hama Dan Penyakit
- Embun bulu
- Kelompok Virus
Hama
- Kutu daun persik
- Hama tungau
FASE TANAM
-
Pemilihan Bibit
- Bibit yang akan dipindahtanamkan dipilih bibit yang seragam, sehat, kuat dan tumbuh mulus.
- Bibit telah memiliki 5-6 helai daun (saat umur 21-30 hari).
-
Cara Tanam
- Waktu tanam yang baik yaitu pada pagi atau sore hari, bila sedang panas terik lebih baik ditunda.
- Lepas plastik polibag dan keluarkan bibit dengan hati-hati, jangan sampai bola tanah terpecah karena dapat merusak perakaran.
- Setelah selesai tanam, langsung disiram atau disemprot dengan POC NASA sebanyak 3-4 tutup per tangki.
-
Pengamatan Hama
- Ulat tanah (Agrotis Ipsilon)
- Ulat Grayak (Spodoptera litura dan S. Exigua)
FASE PENGELOLAAN TANAMAN (7-70 HST Hari Setelah Tanam)
- Penyiraman dapat dilakukan dengan sistem pengocoran tiap tanaman. Dapat juga dilakukan penggenangan jika dirasa kering.
- Pemupukan sistem pengocoran dilakukan seminggu sekali setiap lubang. Pupuk kocoran merupakan perbandingan dari beberapa campuran pupuk makro yaitu :
- Selain pengocoran, penyemprotan juga perlu dilakukan. Penyemprotan POC NASA 3-5 tutup botol per tangki pada umur 10, 20, kemudian pada umur 30, 40, dan 50 HST. POC NASA ditambah HORMONIK dosis 1-2 tutup per tangki.
- Lakukan perempelan dengan menyisakan 2-3 cabang utama setiap produksi. Perempelan dilakukan mulai tanaman umur 15-30 hari
- Pengamatan hama dan penyakit :
- Penyakit layu
- Penyakit busuk buah antraknosa
FASE PANEN DAN PASCA PANEN
-
Pemanenan
- Panen pertama dilakukan ketika tanaman berumur sekitar 60-75 hari
- Panen kedua dan seterusnya dilakukan 2-3 hari sekali dengan jumlah panen bisa mencapai 30-40 kali atau lebih tergantung ketinggian tempat budidaya cabai dan cara budidayanya
- Setelah pemetikan ke-3, dipupuk dengan dosis 500 cc per pohon dan semprot dengan POC NASA ditambah HORMONIK.
-
Cara Panen
- Buah jangan dipanen yang sudah terlalu tua, pilih yang tingkat kemasakannya sekitar 80-90%
- Pemanenan yang baik yaitu pada pagi hari setelah embun kering
- Penyortiran cabai dilakukan sejak di lahan
- Simpan hasil panen di tempat yang teduh
No comments:
Post a Comment