Paket Budidaya Kopi Organik NASA
Deskripsi Paket Budidaya Kopi Organik NASA
ISI PAKET :
1 botol POWER NUTRITION 250 gram1 botol SUPERNASA 250 gram
1 botol POC NASA 500 cc
1 botol HORMONIK 100 cc
1 botol GLIO 100 gram
1 botol BVR 100 gram
1 botol AERO-810 250 CC
1 botol PESTONA 500 cc
Leaflet Budidaya Kopi Organik
PENDAHULUAN
Tanaman kopi merupakan komoditi ekspor yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi di pasaran dunia. Jika potensi yang dahsyat ini bisa dimanfaatkan hanya butuh sedikit sentuhan teknik budidaya kopi yang tepat. PT. Natural Nusantara berusaha ikut mewujudkan harapan tersebut dengan paket panduan teknis dan produk tanpa melupakan Apek K-3 yaitu kualitas, kuantitas, dan kelestarian yang menjadi salah satu syarat persaingan di era globalisasi ini.PERSIAPAN LAHAN
- Dibudidayakan di tanah pegunungan
- Kurangi atau tambah tanaman pelindung yang cepat tumbuh kira-kira 1,4 hingga 1 : 8 dari jumlah tanaman kopi
- Siapkan pupuk kandang matang sebanyak 25-50 kg, sebarkan Natural GLIO, lalu diamkan satu minggu dan buat lubang tanam 60 x 60 dengan jarak tanam 2,5 x 2,5 minimal 2 bulan sebelum tanam
PEMBIBITAN
- Siapkan benih kopi yang berkualitas untuk pembibitan.
- Buat bumbunan tanah atau petakan tanah untuk media persemaian. Tebal lapisan pasir pada petakan tanah persemaian sekitar 5 cm
- Bibit kopi disiram secara rutin dengan melihat kondisi tanah. Disiram hingga cukup basah, jangan berlebihan.
- Bibit kopi akan berkecambah dan tumbuh daun sekitar 1 bulan. Ketika memasuki umur 1 bulan, bibit kopi disortir pertumbuhannya. Pilih bibit yang pertumbuhannya normal, sehat, tidak cacat fisik dan tidak terkena hama maupun penyakit. Bibit yang terpilih dipindah ke polibag dengan hati-hati agar akar tidak putus.
- Tambahkan pupuk makro NPK sebagai pupuk dasar.
- Larutkan 1 sendok makan SUPERNASA per 10 liter air. Siramkan 250 ml larutan tersebut untuk 1 pohon.
- Setelah bibit berumur 4 bulan, semprotkan POC NASA hingga umur bibit 7-9 bulan dan siap tanam. Dosis POC NASA yaitu 2 tutup botol per tangki.
PENANAMAN
- Tanah bagian atas dicampur dengan pupuk kandang dan dimasukkan ke lubang tanam saat penanaman bibit.
- Usahakan waktu tanam telah memasuki musim hujan.
- Setelah proses penanaman selesai, lakukan penyiraman menggunakan air.
PENYULAMAN
- Segera lakukan penyulaman terhadap tanaman yang mati atau pertumbuhannya tidak normal.
- Kegiatan penyulaman dilakukan pada awal musim hujan.
PENYIRAMAN
Penyiraman hanya dilakukan ketika tanaman dirasa kering atau pada saat musim kemarau.PEMANGKASAN
Pemangkasan harus rutin dilakukan berakhirnya masa panen. Pemangkasan ini disebut pangkas berat. Pangkas berat dilakukan untuk mengatur bentuk tumbuhan, mengurangi penguapan mengurangi cabang tunas air (wiwilan), dan bertujuan agar terbentuk bunga, serta perbaikan bagian tanaman yang rusak. Pemangkasan dilakukan pada awal atau akhir musim hujan setelah pemupukanPEMUPUKAN
- Pupuk makro NPK hanya diberikan 2 kali dalam setahun, pada awal dan akhir musim hujan
- Lakukan penyiraman setelah selesai pemupukan.
TAHUN
|
GR/POHON/TAHUN
|
||
UREA | SP-36 |
KCL
|
|
1
|
2 x 25 | 2 x 25 | 2 x 20 |
2 | 2 x 50 | 2 x 50 |
2 x 40
|
3
|
2 x 75 | 2 x 70 | 2 x 40 |
4 | 2 x 100 | 2 x 90 |
2 x 40
|
5 – 10
|
2 x 150 | 2 x 130 | 2 x 60 |
> 10 | 2 x 200 | 2 x 175 |
2 x 80
|
Apabila tanaman sudah berproduksi tambahkan pupuk khusus pembuahan, yaitu Power Nutrition. Power Nutrition adalah pupuk organik yang diformulasikan untuk memaksimalkan pertumbuhan tanaman dan meningkatkan produksi buah pada tanaman kopi.
PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
Hama
- Bubuk buah kopi (Stephanoderes hampei). Hama ini menyerang buah kopi saat masih di kebun maupun buah kopi yang telah dipanen dan disimpan di gudang. Pencegahan dapat dilakukan dengan bantuan Natural BVR maupun PESTONA secara bergantian.
- Penggerek cabang coklat dan hitam (Cylobarus morigerus dan Compactus). Hama ini menyerang ranting dan cabang tanaman kopi. Pencegahan dapat menggunakan PESTONA.
- Kutu dompolan (Pseudococcus citri). Hama ini menyerang buah muda, kuncup bunga, ranting dan daun muda. Lakukan pencegahan menggunakan PESTONA, Natural BVR atau PENTANA.ditambah AERO 810 secara bergantian.
Penyakit
- Penyakit Karat Daun. Karat daun disebabkan oleh jamur Hemileia vastatrix. Untuk pengendalian preventif semprotkan Natural GLIO.
- Penyakit Jamur Upas. Penyakit ini disebabkan oleh Corticium salmonicolor. Pengendalian dilakukan dengan mengurangi kelembaban dan mengoleskan batang/ranting yang terserang dengan Natural GLIO ditambah POC NASA.
- Penyakit Akar Hitam. Akar hitam disebabkan oleh Rosellina bunodes dan R. arcuata. Tanaman yang terserang ditandai dengan daun menguning, layu, menggantung dan gugur. Pengendalian preventif gunakan Natural GLIO.
- Penyakit Akar Coklat. Akar coklat disebabkan oleh Fomes lamaoensis atau Phellinus lamaoensis. Pengendalian preventif gunakan Natural GLIO.
- Penyakit Bercak Coklat. Penyakit ini menyerang bagian daun disebabkan oleh Cercospora cafeicola Berk et Cooke. Lakukan pencegahan menggunakan Natural GLIO.
- Penyakit mati ujung pada ranting. Penyebabnya karena jamu Rhizoctonia. Pengendalian preventif gunakan Natural GLIO.
PANEN KOPI
Tanaman kopi akan berproduksi mulai umur 2,5 tahun jika dirawat dengan baik. Secara fisik, buah kopi yang siap dipanen adalah buah yang sudah menunjukkan warna merah pada sebagian besar tanamannya. Panen dilakukan bertahap sesuai dengan masa kemasakan buah kopi.
PENGOLAHAN HASIL KOPI
Disiapkan dulu tempat penjemuran, pengupasan kulit, dan penyimpanan hasil panen agar tidak rusak akibat hama pasca panen. Buah panenan harus segera diproses maksimal 20 jam setelah petik untuk mendapatkan hasil yang baik.Penyebab kerusakan kopi beras :
- Biji keriput, disebabkan karena buah masih muda.
- Biji berlubang, disebabkan karena kopi terserang bubuk .
- Biji kemerahan, disebabkan kurang bersih dalam mencucinya.
- Biji pecah, disebabkan karena mesin pengupas kurang sempurna, kopi berasal dari buah yang terserang bubuk, dan bisa jadi karena kopi terlalu kering pada saat pengupasan menggunakan mesin kopi.
- Biji pecah dan warnanya berubah, disebabkan karena mesin penguap dan pemisah kulit dengan biji kurang sempurna serta fermentasi pada pengolahan basah kurang sempurna.
- Biji belang, disebabkan karena pengeringan tidak sempurna, kopi terlalu lama disimpan, dan suhu penyimpanan yang terlalu lembab.
- Biji pucat, disebabkan karena terlalu lama disimpan di tempat lembab.
- Biji berkulit ari, disebabkan karena pengeringan terlalu lama dan tidak sempurna dan pada pengeringan buatan suhu awal terlalu rendah.
- Biji berwarna kelabu hitam, disebabkan karena pada pengeringan buatan suhunya terlalu tinggi.
- Noda-noda cokelat hitam pada biji kopi, disebabkan karena pada pengeringan buatan kopi tidak sering diaduk dan dibolak-balik.
No comments:
Post a Comment