Add caption |
Paket Budidaya Pisang Organik
Deskripsi Paket Budidaya Pisang Organik
ISI PAKET :
- 1 botol POWER NUTRITION 250 gram
- 1 botol SUPERNASA 250 gram
- 1 botol POC NASA 500 cc
- 1 botol HORMONIK 100 cc
- 1 botol GLIO 100 gram
- 1 botol BVR 100 gram
- 1 botol AERO-810 250 CC
- 1 botol PESTONA 500 cc
PENDAHULUAN
Pisang merupakan tanaman buah, dimana buahnya merupakan sumber vitamin, karbohidrat dan mineral. Produksi buah pisang di Indonesia masih rendah, karena pisang masih ditanam dalam skala rumah tangga ataupun jika dibudidayakan di kebun pemeliharaannya masih belum intensif. Sehingga produksi pisang Indonesia masih belum dapat ikut bersaing di pasar internasional. PT Natural Nusantara berupaya membantu para petani pisang tanah air untuk meningkatkan produksi pisang baik dari segi kuantitas, kualitas dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan (Aspek K-3).SYARAT TUMBUH
-
Iklim
- Pisang paling baik ditanam pada daerah beriklim tropis basah, lembab maupun panas. Namun pisang juga masih dapat tumbuh di daerah subtropis.
- Pisang membutuhkan kecepatan angin yang tidak terlalu tinggi.
- Curah hujan yang dikehendaki adalah 1.520 – 3.800 mm per tahun dengan 2 bulan kering.
-
Media Tanam
- Tanaman pisang baik ditanam di tanah berhumus disertai dengan pemupukan.
- Membutuhkan air yang cukup namun tidak menggenang.
- Tanaman pisang tidak dapat hidup pada tanah yang mengandung garam 0,07%.
-
Ketinggian Tempat
PEMBIBITAN
- Perbanyakan tanaman dilakukan dengan cara vegetatif berupa tunas (anakan).
- Anakan diambil dari pohon yang berbuah baik dan sehat.
- Tinggi anakan untuk bibit 1 – 1,5 m dengan lebar potongan umbi 15 – 20 cm.
- Bibit yang baik yaitu yang daunnya masih berbentuk seperti pedang dan helai daun sempit.
-
Penyiapan Bibit
- Tanaman untuk bibit ditanam dgn jarak tanam 2 x 2 m.
- Satu pohon induk dibiarkan memiliki tunas antara 7- 9.
-
Sanitasi Bibit Sebelum Ditanam
- Setelah bibit dipotong, tanah yang menempel pada akar dibersihkan.
- Bibit disimpan pada tempat yang teduh selama 1 – 2 hari sebelum tanam.
- Bibit yang daunnya lebar dibuang.
- Rendam umbi bibit hingga sebatas leher batang ke dalam larutan POC NASA (1-2 tutup botol), HORMONIK (0,5-1 tutup botol), Natural GLIO (1-2 sendok makan) ditambah 10 liter air. Direndam selama 10 menit. Lalu bibit dikeringanginkan dengan diangin-anginkan.
- Apabila di area tanam sudah ada hama nematoda, umbi bibit direndam dalam air panas selama beberapa menit.
PENGOLAHAN MEDIA TANAM
- Sebelumnya lahan budidaya dibersihkan dari gulma, kotoran dan sisa tanaman budidaya maupun tanaman pengganggu.
- Tanah dibajak atau digaru supaya gembur
- Buat saluran pengeluaran air.
- Pada lahan miring dibuat sengkedan.
- Dianjurkan untuk menanam tanaman pelindung seperti lamtoro pada batas sengkedan.
PENANAMAN
- Buat lubang tanam ukuran 30 x 30 x 30 cm pada tanah gembur dan 50 x 50 x 50 cm pada tanah berat.
- Dengan jarak tanam 3 x 3 m untuk tanah sedang dan 3,3 x 3,3 m untuk tanah berat.
- Waktu penanaman paling baik yaitu menjelang musim hujan (September – Oktober).
- Siapkan campuran Natural GLIO dan pupuk kandang. Natural Glio sebanyak 100 dicampur dengan pupuk kandang sebanyak 25-50 kg. Percikan air secukupnya untuk menjaga kelembaban. Masukkan campuran tersebut ke dalam karung dan biarkan selama 1 – 2 minggu.
- Pisahkan tanah galian bagian atas dan bagian bawah.
- Tanah bagian atas dicampur dengan Natural GLIO yang sudah dicampur pupuk kandang sebanyak 0,5-1 kg per lubang tanam. Tambahkan dolomit sebanyak 0,5-1 kg per lubang tanam dan pupuk kandang sbanyak 15 – 20 kg/lubang tanam.
- Bibit dimasukkan dengan posisi tegak. Setelah itu ditutup dengan tanah bagian atas yang sudah dicampur Natural GLIO, dolomit dan pupuk kandang, diikuti tanah galian bagian bawah. Jika pupuk kandang tidak tersedia, dapat diganti dengan SUPERNASA.
- Setelah itu, siram dengan larutan POC NASA (1-2 tutup botol), HORMONIK (0,5 tutup botol) untuk setiap 5 liter air. Untuk hasil optimal, POC NASA dapat diganti dengan SUPERNASA. Cara penggunaan SUPERNASA yaitu 1 botol SUPERNASA diencerkan dengan 4 liter air untuk dijadikan sebagai larutan induk. Lalu setiap 5 tutup botol larutan induk ditambah dengan 5 liter air penyiraman setiap pohon.
- Penyiraman dilakukan 2 – 3 bulan sekali.
PEMUPUKAN
Pupuk | Jumlah | Keterangan |
Urea | 207 kg/ha | Diberikan dalam larikan yang mengitari rumpun lalu ditutup, 2 kali setahun. |
SP 36 |
138
kg/ha
|
Diberikan 6 bulan setelah tanam. Interval 2 kali dalam satu tahun. |
KCI | 608 kg/ha | Diberikan 6 bulan setelah tanam. Interval 2 kali dalam satu tahun. |
Pupuk kandang | 0,8-10 kg/ha | Pupuk dasar, campur dengan tanah galian bagian atas. |
Dolomit | 200 kg/ha | Pupuk dasar, campur dengan tanah galian bagian atas. |
POC NASA atau SUPERNASA; POWER NUTRITION | 20 botol/ha | Disiramkan 3 bulan sekali. |
10
botol/ha
|
Diberikan 4-6 bulan sekali. | |
Hormonik | 10 botol/ha | Dicampur dengan POC NASA. Disiram 3 bulan sekali. |
PEMELIHARAAN TANAMAN
- Usahakan satu rumpun hanya terdiri dari 3 – 4 batang.
- Pemotongan anak dilakukan sedemikian rupa. Sehingga dalam satu rumpun terdapat anakan yang masing-masing berbeda umur (fase pertumbuhan).
- Setelah berumur 5 tahun, rumpun dibongkar untuk diganti dengan tanaman baru.
- Waktu penyiangan dilakukan bersamaan dengan penggemburan dan penimbunan dapuran dengan tanah.
- Sebaiknya penyiangan dan penggemburan jangan terlalu dalam.
- Pemangkasan dilakukan terhadap daun yang kering.
- Lakukan pengairan secara rutin dan secukupnya. Dapat dengan penyiraman atau mengii parit saluran air.
- Pasang mulsa berupa daun kering atau basah. Mulsa tidak boleh dipasang terus menerus.
PEMELIHARAAN BUAH
- Jantung pisang yang berjarak 25 cm dari sisir buah terakhir dipotong.
- Tandan pisang dibungkus dengan kantung plastik bening polietilen tebal 0,5 mm setelah sisir pisang mengembang sempurna. Pada pkantung plastik diberi lubang diameter 1,25 cm dengan jarak tiap lubang 7,5 cm. Usahakan kantung dapat menutupi 15-45 cm di atas pangkal sisir teratas. Dan 25 cm di bawah ujung buah dari sisir terbawah.
- Batang tanaman disangga dengan bambu. Bambu penyangga dibenamkan sedalam 30 cm ke dalam tanah.
HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN PISANG
-
Hama
- Ulat daun (Erienota thrax.)
- Uret kumbang (Cosmopolites sordidus)
- Nematoda (Rotulenchus similis, Radopholus similis)
- Ulat bunga dan buah (Nacoleila octasema.)
-
Penyakit
- Penyakit darah
- Panama
- Bintik daun
- Layu
- Daun pucuk
PANEN BUAH PISANG
- Ciri tanaman pisang yang siap panen yaitu mengeringnya daun bendera. Buah telah berumur 80 – 100 hari dengan siku-siku buah yang masih jelas sampai hampir bulat.
- Buah pisang dipanen bersamaan dengan tandannya. Tandan diambil sepanjang 30 cm dari pangkal sisir paling atas.
- Waktu memotong tandan, gunakan pisau yang tajam dan bersih.
- Kemudian, tandan pisang disimpan dalam posisi terbalik. Hal ini bertujuan agar getah dari bekas potongan menetes ke bawah tanpa mengotori buah.
- Setelah itu batang pisang dipotong hingga umbi batangnya dihilangkan sama sekali.
- Pada perkebunan pisang yang cukup luas, panen dilakukan 3-10 hari sekali dan tergantung pengaturan jumlah tanaman produktif.
No comments:
Post a Comment