Paket Budidaya Bawang Merah Organik

Paket Budidaya Bawang Merah Organik




Kode : P-BAWANG MERAH
Berat : 3500 gram
Stok : Ready Stock
Dilihat : 3.540 kali



Pesan melalui SMS? Klik SMS
Bagikan informasi tentang Paket Budidaya Bawang Merah Organik kepada teman atau kerabat Anda.

Deskripsi Paket Budidaya Bawang Merah Organik


ISI PAKET :

1 botol POWER NUTRITION 250 gram
1 botol SUPERNASA 250 gram
1 botol POC NASA 500 cc
1 botol HORMONIK 100 cc
1 botol PENTANA 100 gram
1 pak BVR 100 gram
1 botol AERO-810 250 CC
1 botol PESTONA 500 cc
1 pak CORRIN 100 gram
1 pak GLIO 100 gram

Leaflet Budidaya Bawang Merah





PENDAHULUAN

Bawang merah dalam bahasa latin Allium Cepa merupakan tanaman jenis holtikultura yang hasilnya sangat dibutuhkan oleh manusia. Untuk meraih kesuksesan dalam budidaya bawang merah, para petani akan menghadapi berbagai kondisi di lapangan seperti kekurangan unsur hara, serangan penyakit dan hama, dan lain-lain yang dapat menyebabkan penurunan produksi atau hasil panen bawang merah baik kualitas maupun kuantitas.
PT Natural Nusantara (NASA) berusaha membantu menyelesaikan permasalahan tersebut. Salah satu usahanya yaitu dengan menyediakan produk pestisida organik, pupuk organik dan panduan Teknis Budidaya Bawang Merah Organik sebagai upaya untuk mendukung peningkatan produksi secara kualitas, kuantitas dan kelestarian lingkungan (K-3), sehingga para petani dapat berkarya dan berkompetisi di era perdagangan bebas.

FASE PRA TANAM

  1. Syarat Tumbuh Tanaman Bawang Merah

Tanaman bawang merah dapat tumbuh baik pada tanah tegalan atau sawah, bertekstur sedang sampai liat. Jenis tanahnya yaitu alluvial, latosol atau glei humus dengan pH 5,6 – 6,5 dengan ketinggian 0 – 400 mdpl. Suhu lingkungan yang dibutuhkan yaitu 25ºC – 32ºC dengan kelembaban 50% – 70%.
  1. Pengolahan Tanah

  • Pupuk kandang dengan dosis 0,5 – 1 ton per 1.000 m² disebarkan secara merata
  • Tanah diluku kemudian digaru dan dibiarkan selama 1 minggu
  • Buat bedengan dengan lebar 120 – 180 cm
  • Diantara bedengan tersebut dibuat canal (saluran air) dengan lebar 40 – 50 cm dan kedalaman 50 cm
  • Apabila pH tanah kurang diberi 5,6, berikan perlakuan kapur Dolomit dengan dosis 1,5 ton per ha. Kapur tersebut disebarkan ke atas bedengan lalu diaduk rata dengan tanah dan biarkan selama 2 minggu
  • Taburkan Natural GLIO dengan dosis 100 gram dicampur dengan 25 – 50 kg kompos dan diamkan 1 minggu kemudian taburkan secara merata ke atas bedengan. Aplikasi ini mencegah serangan penyakit layu pada tanaman bawang merah
  1. Pemupukan Dasar

  • Pupuk makro yang terdiri dari 2-4 kg Urea ditambah 7-15 kg ZA ditambah 15-25 kg SP-36, berikan secara merata ke atas bedengan dan diaduk rata dengan tanah.
  • Siram dengan pupuk SUPERNASA yang telah dicampur dengan air dengan dosis kurang lebih 10 botol per 1.000 m², dengan cara :
  • Alternatif I : 1 botol SUPERNASA diencerkan ke dalam 3 liter air untuk dijadikan sebagai larutan induk. Kemudian setiap 50 liter air dicampur 200 cc larutan induk untuk menyiram bedengan
  • Alternatif II : 1 sdm SUPERNASA ditambah 10 liter air untuk menyiram 5-10 meter bedengan
  • Biarkan 5-7 hari
  1. Pemilihan Bibit Bawang Merah

  • Ukuran umbi bibit normal adalah 3-4 gram per umbi
  • Umbi bibit harus sehat, cirinya yaitu bentuk umbi tidak keropos, kulit umbi terlihat berkilau dan tidak terkelupas
  • Umbi bibit yang baik jika telah disimpan selama 2-3 bulan, umbi tersebut masih dalam ikatan (masih ada daunnya)

FASE TANAM

  1. Jarak tanam

  • Jarak tanam pada musim kemarau adalah 15 x 15 cm
  • Jarak tanam pada musim hujan adalah 20 x 15 cm
  1. Cara Tanam

  • Umbi bibit direndam dengan larutan POC NASA dengan dosis 1 tutu per 1 liter air (dicampu)
  • Taburkan Natural GLIO dengan merata pada umbi bibit yang sudah direndam oleh larutan POC NASA
  • Setelah itu simpan selama 2 hari sebelum tanam
  • Cara menanamnya yaitu benamkan bibit yang telah siap tanam ke dalam permukaan tanah, satu buah umbi bibit hanya untuk satu lubang

AWAL PERTUMBUHAN

  1. Pengamatan Hama

  • Amati hama ulat bawang, telur diletakkan di pangkal dan ujung daun bawang secara berkelompok, maksimal 80 butir. Telur dilapisi dengan benang putih seperti kapas.
  • Jika jumlah telur melebih batas kendalikan dengan VIREXI atau VITURA.
  • Selain ulat grayak, ada hama lain yang menyerang tanaman bawang merah yaitu ulat tanah. Ulat tanah berwarna coklat kehitaman. Untuk mengendalikan ulat tanah, semprot menggunakan PESTONA.
  • Penyakit yang perlu diwaspadai pada awal pertumbuhan tanaman bawang adalah penyakit layu. Tanaman yang terserang penyakit ini sebaiknya dicabut lalu dibuang dan segera lakukan pengendalian dengan Natural GLIO.
  1. Pembubunan dan Penyiangan

Penyiangan pertama dilakukan pada umur 7-10 HST (Hari Setelah Tanam). Penyiangan dilakukan dengan membuang gulma atau tumbuhan liar dan membuang telur ulat bawang.
  1. Pemupukan Susulan

Pemupukan dilakukan sebanyak 2 kali dengan dosis per 1.000 m² :
  • Umur 2 minggu : 10-20 kg ZA + 5-9 kg Urea + 10-14 kg KCI
  • Umur 4 minggu : 7-15 kg ZA + 3-7 kg Urea + 12-17 kg KCI
  • Campur ketiga pupuk tersebut secara merata dan aplikasikan di sekitar rumpun tanaman. Pada saat aplikasi jangan sampai terkena daun supaya daun tidak terbakar dan terganggu pertumbuhannya.
  1. Pengairan

  • Saat awal pertumbuhan,penyiraman dilakukan dua kali yaitu pada pagi hari dan sore hari.
  • Tinggi permukaan air pada canal (saluran air) dipertahankan pada tinggi 20 cm dari permukaan bedengan pertanaman.
  • Air salinitas yang tinggi kurang baik untuk pertumbuhan tanaman bawang merah.

FASE VEGETATIF (11-35 HST)

budidaya bawang merah
  1. Pengamatan Hama dan Penyakit

  • Thrips
Thrips menyerang karena kelembaban di sekitar tanaman berada di atas normal. Daun bawang yang terkena thrips berwarna putih mengkilat seperti perak. Jika serangannya sudah diatas normal, kendalikan dengan Natural BVR atau PESTONA.
  • Penyakit bercak ungu atau Trotol
Gejala yang dapat terlihat yaitu adanya bintik lingkaran konsentris berwarna untu atau putih abu-abu pada daun dan berwarna kuning di tepi daun. Pengendalian dengan menggunakan Natural GLIO.
  • Penyakit oleh virus
Gejala yang dapat terlihat yaitu daun menguning, dan lenegkung ke segala arah, petumbuhan tanaman bawang merah menjadi kerdil. Untuk pencegahan, usahakan memakai bibit bebas virus.
  • Busuk umbi yang disebabkan oleh bakteri
Biasa menyerang pasca panen. Umbi yang terserang menjadi busuk dan berbau. Usahakan disimpan di tempat yang kering
  • Bagian yang terserang menjadi lunak, melekuk dan berwarna abu-abu
Untuk pencegahan hama dan penyakit lakukan pergiliran tanaman dengan jenis tanaman lain yang bukan dari golongan bawang-bawangan.
  1. Pengelolaan Tanaman

  • Penyiangan kedua dilakukan saat umur 30-35 HST dilanjutkan dengan pendangiran, pembubunan dan perbaikan bedengan yang rusak
  • Lakukan penyemprotan dengan POC NASA menggunakan dosis 4-5 tutup per tangki semprot setiap 7-10 hari sekali hingga hari ke-55. Mulai hari ke-35 penyemprotan ditambah dengan HORMONIK dengan dosis 1-2 tutup per tangki semprot (dicampur dengan POC NASA)
  • Penyiraman dilakukan sekali sehari setiap pagi hari.

PEMBENTUKAN UMBI (36-50 HST)

Pada fase ini butuh penyiraman yang lebih banyak saat musim kemarau sehingga perlu dilakukan penyiraman dua kali dalam sehari yaitu pada pagi dan sore hari.

PEMATANGAN UMBI (51-65 HST)

Pada fase ini penyiraman dilakukan hanya setiap sore hari, karena tanaman tidak membutuhkan banyak air.

PANEN DAN PASCA PANEN

budidaya bawang merah

  1. Panen

  • Pada dataran rendah waktu panen jatuh pada umur 55-70 hari, pada dataran tinggi waktu panen jatuh pada 70-90 hari. Ditandai dengan 60%-90% daun telah rebah.
  • Dilakukan pada pagi hari dan tanah tidak sedang becek
  • Cara panen bawang merah yaitu dengan mencabut batang dan daun-daunnya.
  1. Pasca Panen

  • Jemur hasil panen dengan anyaman bambu sebagai alas. Penjemuran pertama dilakukan selama 7 hari dan bagian daun mengahdap ke atas, untuk mengeringkan daun. Penjemuran kedua dilakukan selama 3 hari dan umbi menghadap ke atas, untuk mengeringkan bagian umbi. Setelah penjemuran kadar air hanya tersisa 85%, baru kemudian bawang merah disimpan di dalam gudang.
  • Suhu gudang berkisar 29ºC, dengan kelembaban 70%.
Itulah Teknik Budidaya Tanaman Bawang Merah dengan menggunakan Teknologi NASA yang bisa Anda jadikan acuan dengan harapan dapat meningkatkan hasil panen sekaligus menjaga kelestarian lingkungan dengan meminimalisir penggunaan pupuk kimia.

No comments:

Post a Comment