Paket Budidaya Padi Organik – Lahan 1000 m2
Ditambahkan pada: 13 July 2016 / Kategori: Agrokompleks, Paket, Pertanian
Bagikan informasi tentang Paket Budidaya Padi Organik – Lahan 1000 m2 kepada teman atau kerabat Anda.
Deskripsi Paket Budidaya Padi Organik – Lahan 1000 m2
Isi Paket :
1 botol POWER NUTRITION 250 gram1 botol SUPERNASA 250 gram
1 botol POC NASA 500 cc
1 botol POC HORMONIK 100 cc
1 botol GLIO 100 gram
1 botol BVR 100 gram
1 botol PESTONA 500 cc
Leaflet Budidaya Padi
PENDAHULUAN
Sekarang ini, Indonesia hanya mampu memproduksi gabah padi rata-rata 4-5 ton per ha. Melalui peningkatan produksi padi yang mengutamakan pada asas K-3 (Kuantitas, Kualitas dan Kelestarian). PT. Natural Nusantara memiliki upaya membantu tercapainya ketahanan pangan nasional dengan menghadirkan produk pupuk organik.Padi dapat tumbuh di ketinggian 0-1500 mdpl dengan suhu lingkungan rata-rata 19-270ºC. Padi membutuhkan penyinaran sinar matahari penuh tanpa naungan. Budidaya padi juga dipengaruhi oleh angin terutama untuk penyerbukan dan pembuatan. Padi dapat tumbuh baik pada tanah berlumpur yang subur dengan ketebalan 18-22 cm dan pH tanah 4-7.
PERSIAPAN BENIH
Dengan jarak tanam 25 x 25 cm per 1.000m2 sawah membutuhkan 1,5-3 kg benih. Jumlah ideal benih yang disebarkan sekitar 50-60 gram per m2. Perbandingan luas tanah untuk pembenihan dengan lahan tanam yaitu 3 : 100, atau 1.000 m2 sawah adalah 3,5 m2 pembibitan.PERENDAMAN BENIH
Benih direndam dengan POC NASA dan air, dengan dosis 2 cc per liter air selama 6-12 jam. Tiriskan dan masukkan ke dalam karung goni, benih padi yang mengambang dibuang. Selanjutnya diperam dengan daun pisang atau dipendam di dalam tanah selama 1-2 malam hingga benih berkecambah serentak.PEMELIHARAAN BENIH / PENYEMAIAN
Persemaian diairi secara berangsur hingga tinggi 3-5 cm. Setelah bibit berumur 7-10 hari dan 14-18 hari, dilakukan penyemprotan POC NASA dengan dosis 2 tutup per tangki.PEMINDAHAN BENIH
Bibit yang siap untuk dipindahtanamkan ke sawan adalah yang telah berumur 21-40 hari, berdaun 5-7 helai, batang bawah besar dan kuat, pertumbuhan seragam, tidak terserang hama dan penyakit.PEMUPUKAN
Tabel Penggunaan POC NASA dan SUPERNASAWaktu Aplikasi | |||||
JENIS PUPUK | OLAH TANAH (KG) | 14 HARI (KG) | 30 HARI (KG) | 45 HARI (KG) | 60 HARI (KG) |
UREA | 36,5 | 9 | 9 | 9 | 9 |
ZA | 3,5 | 1 | 1 | 1 | 1 |
SP-36 | 6,5 | 1,5 | 1,5 | 1,5 | 1,5 |
KCL | 20 | 5 | 5 | 5 | 5 |
DOLOMIT | 13 | 3 | 3 | 3 | 3 |
SUPERNASA | 2 botol ( siram) | 2 botol ( siram) | – | – | – |
Catatan : Dosis produksi padi 1,2 – 1,7 ton/ 1000 M2 Gabah Kering Panen | |||||
Waktu Aplikasi | ||||
JENIS PUPUK | OLAH TANAH (KG) | 14 HARI (KG) | 30 HARI (KG) | 45 HARI (KG) |
UREA | 12 | 6 | 6 | 6 |
SP-36 | 10 | 50 | – | – |
KCL | – | – | 7 | 8 |
SUPERNASA | 1 botol (siram) | 5 | 5 | 5 |
POC NASA | – | 4-5 ttp/tgk (semprot) | 4-5 ttp/tgk (semprot) | 4-5 ttp/tgk (semprot) |
Catatan : Dosis produksi padi 0,8 – 1,1 ton/ 1000 M2 Gabah Kering Panen | ||||
Waktu Aplikasi | ||||
JENIS PUPUK | OLAH TANAH (KG) | 14 HARI (KG) | 30 HARI (KG) | 45 HARI (KG) |
UREA | 10 | 4,5 | 4 | 4 |
SP-36 | 11,5 | – | – | – |
KCL | – | – | 5 | 6,5 |
POC NASA | 20-40 ttp (siram) | 4-8 ttp/tgk (semprot) | 4-8 ttp/tgk (semprot) | 4-8 ttp/tgk (semprot) |
HORMONIK | – | – | 1 ttp/tgk campur NASA | 1 ttp/tgk campur NASA |
Catatan : Dosis produksi padi 0,8 – 1,1 ton/ 1000 M2 Gabah Kering Panen |
- SUPERNASA dilarutkan dengan air secukupnya, lalu disiramkan ke tanaman (cara penggunaan hanya dapat disiramkan)
- POC NASA dicampur dalam air secukupnya, dapat digunakan untuk menyiram maupun menyemprot
- Khusus pupuk makro SP-36 dapat dilarutkan dengan SUPERNASA atau POC NASA. Sedangkan pupuk makro lainnya disebar pada tanah di sekitar tanaman secara merata
PENGOLAHAN LAHAN RINGAN
Dilakukan saat umur 20 HST, bertujuan untuk sirkulasi udara dalam tanah, yaitu membuang gas beracun dan menyerap oksigen.PENYIANGAN
Penyiangan dilakukan terhadap gulma atau rumput-rumput liar seperti sunduk gangsir, jajagoan, teki dan eceng gondok. Kegiatan ini dilakukan 3 kali, pada tanaman umur 4 minggu, 35 dan 55.PENGAIRAN DAN PENGERINGAN
Penggenangan air (pengairan) dilakukan pada fase awal pertumbuhan, fase pembentukan anakan, fase pembungaan dan fase bunting. Sedangkan untuk pengeringan, hanya dilakukan pada fase sebelum bunting dan pada fase pemasakan biji. Pengeringan pada fase pemasakan biji bertujuan untuk untuk menyeragamkan dan mempercepat pemasakan biji. Pengeringan pada fase sebelum bunting bertujuan untuk menghentikan pembentukan anakan.PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
- Hama putih
- Thrips
- Wereng
- Penggerek batang padi
Pengendalian : meningkatkan kebersihan lingkungan, diberantas menggunakan Natural BVR atau PESTONA.
- Penyakit tungro
Pada budidaya padi, tungro bisa dikendalikan dengan menanam padi varietas tahan wereng seperti Kelara, IR 52, IR 36, IR 48 dan gunakan Natural BVR untuk mengendalikan vektor virus.
PANEN DAN PASCA PANEN
- Padi dipanen jika tangkainya sudah menunduk dan bulir gabah sudah menguning 80% Gunakan sabit atau ketam untuk memanen padi
- Setelah panen, malai segera dirontokkan dengan mesin perontok atau tenaga manusia
- Usahakan kehilangan hasil panen seminimal mungkin
- Setelah malai dirontokkan, kemudian lakukan pengeringan dengan sinar matahari selama 2-3 hari
- Setelah kering lalu digiling, yaitu pemisahan gabah dari kulit dan bijinya
- Beras siap dipasarkan dan dikonsumsi
No comments:
Post a Comment